Banyak orang bertanya-tanya tentang apakah kanker darah bisa menular atau tidak. Pasalnya, sebagaimana halnya jenis kanker lainnya, kanker darah juga sangat mengkhawatirkan.
Kanker darah adalah jenis kanker yang mempengaruhi sel pembuluh darah. Seperti yang dikutip dari data Globocan, pada tahun 2018 saja terdapat 18,1 juta kasus baru kanker darah dengan angka kematian yang menyentuh angka 9,6 juta kasus.
Meski demikian, akan selalu ada harapan untuk bisa sembuh jika dilakukan pemeriksaan dan penanganan sedini mungkin. Kanker darah dapat mempengaruhi produksi dan fungsi sel darah dalam tubuh penderitanya. Sebagian besar kanker darah ditemukan pada sumsum tulang tempat darah diproduksi.
Pada sebagian besar kanker darah, proses perkembangan sel darah normal terganggu oleh pertumbuhan yang tidak terkendali dari jenis sel darah abnormal. Sel darah abnormal ini akan mencegah darah melakukan banyak fungsinya, seperti melawan infeksi atau mencegah pendarahan serius.
Lantas, apakah kanker darah dapat menular? Simak penjelasannya berikut ini.
Isi Artikel Ini:
Apakah Kanker Darah Menular?

Kanker darah bukanlah suatu penyakit yang dapat menular.
Anda tidak dapat tertular kanker dari orang lain. Kontak erat seperti hubungan seksual, sentuhan, berbagi makanan, atau menghirup udara yang sama pada penderita kanker darah tidak dapat menularkan penyakit ini.
Sel-sel kanker dari seseorang yang mengidap kanker tidak dapat hidup di dalam tubuh kita yang sehat. Sistem kekebalan tubuh kita akan menemukan dan menghancurkan sel asing, termasuk sel kanker dari orang lain.
Namun, penelitian terbaru saat ini kanker dapat menyebar melalui transplantasi organ jika sistem kekebalan tubuh lemah. Selain itu, risiko seseorang terkena kanker tertentu dapat meningkat jika terpapar bakteri atau virus menular, seperti human papillomavirus (HPV) yang menular.
Mengapa Kanker Darah Mungkin Seolah Tampak Menular?
Meskipun kanker tidak menular, ada beberapa situasi yang membuat orang berpikir bahwa kanker telah menyebar dari satu orang ke orang lain.
Infeksi yang Meningkatkan Risiko Kanker
Meski kanker itu sendiri tidak menular, ada beberapa kuman yang bisa berperan dalam perkembangan jenis kanker tertentu. Ini mungkin membuat beberapa orang salah mengira bahwa “kanker sedang menyerang.” Infeksi yang telah dikaitkan dengan kanker termasuk virus, bakteri, dan parasit.
Kanker Dalam Keluarga
Kanker bisa jadi terjadi lebih sering dalam sebuah keluarga. Misalnya jika:
- Anggota keluarga memiliki gen yang sama
- Keluarga memiliki gaya hidup tidak sehat yang serupa (merokok, pola diet yang salah, dan lainnya)
- Semua anggota keluarga mungkin terkena agen penyebab kanker yang sama
Transfer Kanker Selama Transplantasi Organ
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, sel kanker dari pendonor mungkin menyebabkan kanker tumbuh pada orang yang mendapatkan organ tersebut. Kondisi ini tidak sering terjadi, karena pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh kita akan mencari sel-sel yang bukan milik kita dan menghancurkannya.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kanker lebih sering terjadi pada orang yang mendapatkan transplantasi organ. Hal ini kemungkinan karena obat yang diberikan untuk mengurangi risiko penolakan organ, daripada penyebaran kanker dari organ yang disumbangkan.
Karena obat ini melemahkan sistem kekebalan, mereka dapat mencegah tubuh menemukan dan menyerang sel dan virus yang rusak yang dapat menyebabkan kanker.
Transfer Kanker Selama Kehamilan
Bahkan jika seorang menderita kanker selama kehamilan, kanker jarang menularkan pada bayinya. Beberapa kanker dapat menyebar dari ibu ke plasenta (organ yang menghubungkan ibu dengan bayi), tetapi sebagian besar kanker tidak dapat mempengaruhi bayi itu sendiri.
Add Comment